Taufiksi – Kamu tau ada berapa banyak metode dalam pembangunan perangkat lunak, yaps banyak sekali termasuk metode waterfall.
Dalam pembuatan karya ilmiah seperti contohnya makalah, jurnal ataupun skripsi pasti kita akan sering memerlukan yang namanya metodologi.
Hmm, tapi kalau kamu ngga menyusun karya ilmiah juga tidak apa apa jika hanya penasaran tentang metode waterfall.
Namun yang perlu kamu ketahui juga sebelum kita membahas waterfall, pengertian dari metodologi sendiri itu apa ?
Atau mungkin akan saya bahas di artikel lain yang lebih lengkap kali ya, tapi karena saya sedang sedikit niat, maka cuplikannya aja deh.
Apa Itu Metodologi
Metodologi atau biasanya di sebut dengan metode penelitian adalah cara bagaimana kita melakukan penelitian. Terus apa yang di teliti ? Terserah kamu ingin meneliti apaan.
Mungkin kamu ingin meneliti kapan langit akan jatuh atau apapun terserah kamu. Yang jelas penelitian adalah upaya untuk mendapatkan informasi dan menginvestasikan data untuk ilmu pengetahuan dan ilmu baru.
Metodologi akan menjelaskan secara teknis, misalkan seperti cara dan trik yang kamu lakukan di dalam penelitian yang kamu kerjakan.
Secara singkat metodologi adalah seperti itu. Nah di metodologi ini mempunyai banyak sekali opsi tergantung penelitian yang kamu lakukan.
Termasuk metode waterfall yang biasanya di gunakan di dalam metodologi penelitian bertema pengembangan software ataupun rancang bangun sebuah aplikasi.
Apa Itu Metode Waterfall
Metode waterfall kalau dalam bahasa indonesia artinya adalah air terjun yang merupakan salah satu siklus hidup klasik (classic life cycle) di dalam pengembangan software.
Waterfall menekankan pada fase yang berurutan dan juga sistematis. Dan perlu kamu ketahui juga bahwa metode ini adalah metode pengembangan perangkat lunak tertua.
Model pengembangan dengan menggunakan waterfall bisa di analogikan dengan air terjun sesuai dengan namanya.
Kenapa begitu ? Karena setiap tahapan di kerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah jadi sangat persis dengan air terjun.
Sifat waterfall adalah serial yang di mulai dari perencanaan, analisa, desain dan implementasi pada sistem. Yah bisa di bilang urut lah.
Penggunaan metode waterfall di perkenalkan pertama kali oleh seseorang yang bernama Herbert D. Benington di Acara Symposium on Advanced Programming Method for Digital Computers pada tahun 1956.
Dalam acara tersebut menjelaskan tentang pengembangan perangkat lunak untuk semi automatic ground environment.
Tahapan Metode Waterfall
Ian Sommerville menjelaskan terdapat 5 tahapan pada metode waterfall, yaitu Requirements Analysis and Definition, Sytem and Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, dan Operationa and Maintenance.
Namun menurut Pressman tahapan metode waterfall di mulai dari Requirement, Design, Implementation, Verification, dan Mintenance.
Kita akan membahas satu persatu tahapan tahapan tersebut. Berikut ini adalah tahapan tahapan metode waterfall yang perlu kamu ketahui.
Requirement
Pada tahapan ini developer harus tau seluruh informasi mengenai kebutuhan software seperti kegunaan software yang di inginkan oleh pengguna dan juga batasan dari software yang sedang di buat.
Informasi tersebut biasanya di peroleh dari wawancara, survey ataupun dari diskusi. Informasi tersebut kemudian di olah dan di analisis sehingga di dapatkan data yang lengkap.
Design
Tahap berikutnya adalah design yang di lakukan sebelum proses coding di mulai. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap tentang apa yang harus di lakukan dan melihat bagaimana tampilan dari sistem yang di inginkan.
Tentu saja ini membantu untuk lebih spesifik kebutuhan hardware dan juga sistem kemudian juga mendefinisikan arsitektur sistem yang akan dibuat secara keseluruhan.
Implementation
Kemudian adalah tahapan implementasi seperti penerapan code. Pengembangan perangkat lunak akan di pecah menjadi modul modul kecil yang nantinya akan di gabungkan dalam tahap selanjutnya.
Dalam tahapan ini juga akan di lakukan pemeriksaan lebih dalam terdapat modul yang sudah di buat. Seperti sudah memenuhi fungsi yang di inginkan atau belum.
Integration Testing
Tahap keempat adalah testing, yang di lakukan untuk melakukan pengujian sistem. Pada tahap ini akan di lakukan penggabungan modul yang sudah di buat pada tahapan implementasi.
Pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat lunak sudah sesuai dengan desain dan fungsional dari aplikasi apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Jadi dengan adanya tahap pengujian maka dapat mencegah terjadinya kesalahan, bug, error pada program sebelum pada tahapan deploy dan juga produksi.
Ada juga orang yang bertanggung jawab untuk melakukan testing adalah quality assurance dan juga quality control.
Maintenance
Tahapan metode waterfall yang terakhir adalah tahap maintenace aplikasi. Setelah kamu melakukan pengujian sistem maka kamu akan masuk kedalam tahap produksi dan juga pemakaian perangkat lunak.
Pada tahap ini di lakukan proses pemeliharaan, jadi developer melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang di temukan pada aplikasi setelah di gunakan oleh user.
Penutup
Ternyata tidak seindah ngomong di awal katanya niat ternyata tidak seniat itu membahas metode waterfall ini wkwk. Tapi mungkin lain kali akan saya update karena kelebihan dan juga contohnya belum saya masukan.
Jadi selamat tidur dan juga sampai ketemu di artikel berikutnya. babay